Benih Cinta di Tengah Hujan

Ketika melihat orang berpacaran diluar jendela Cafe dan hujan yang cukup deras mengingatkanku akan masa yang indah dan tak terlupakan. Rasanya mustahil apabila orang seperti ku merasakan yang namanya cinta pada masa SMA. Ya, benar. Aku adalah Emily, yang dikenal dengan sifatnya yang sangat cuek dan tidak pernah mempedulikan lawan jenisnya. Dan rasanya aku ingin mengulang untuk pertama kalinya aku merasakan suatu perasaan yang bernama cinta. Perasaan cinta ini pun dimulai ketika ...

Ada siswa baru disekolahku yang sangat tampan, selain tampan ia dikenal dengan kepintarannya dan juga sifatnya yang sangat baik hati dan tidak sombong dengan semua temannya. Dia bernama Thomas. Sebenarnya aku tidak pernah mengenalinya dan kemudian aku mengenalnya pada saat hujan yang sangat deras saat pulang sekolah. Semua temanku sudah pulang, dan hanya aku yang masih menunggu hujan berhenti agar bisa pulang kerumah. Aku menunggu sambil melihat genangan air hujan, dan aku sedikit terkejut karna tiba-tiba genangan tersebut memantulkan wajah seorang yang tidak aku kenali.

Lalu, dia membagi payungnya denganku sambil berkata,
" Butuh payung untuk pulang? "
" Siapa kamu? tidak perlu, aku bisa menunggu hujannya berhenti " jawabku
Dia menjawabnya sambil memberikan senyumnya
" Namaku Thomas, aku murid baru disekolah ini. Dan sepertinya hujannya akan sangat lama untuk berhenti, lebih baik kamu menggunakan payung ini bersamaku. "

Aku pun menyetujuinya lagipula aku sudah sangat lama menunggu hujan ini berhenti. Sambil berjalan melewati hujan, aku dan Thomas tidak saling berbicara karna canggung. Aku juga berpikir bahwa Thomas merasakan hal yang sama denganku dan akhirnya ia memulai pembicaraan,
" Oh iya, aku belum tahu namamu. Siapa namamu? "
Aku pun menjawab dengan wajah datar,
"Emily"
Lalu Thomas menjawab,
" Nama yang bagus, rumahmu .... "

Perkataannya terputus karena payung yang Thomas pegang terbang dibawa angin yang kencang.
Sehingga mereka berdua terkena hujan yang sangat deras dan reflek, Thomas menggenggam tanganku dan membawaku ke pohon besar yang berada di tengah Taman yang dilewati mereka.
Aku pun diam tidak bisa berkata-kata karena jantungku yang berdetak dengan cepat. Aku pun menyadari
bahwa Thomas masih menggenggam tanganku, dan aku langsung melepaskan tanganku darinya.

Sambil menunggu hujan untuk berhenti, aku dan Thomas saling berbicara dan bercanda walau terkadang ada sedikit marah.
Hujan pun berhenti dan Thomas mengantarku pulang. Sesampai dirumah aku berkata,
" Terimakasih Thomas, apa kamu ingin masuk dulu atau langsung pulang?"
" Sepertinya aku langsung pulang saja, sampai jumpa" jawab Thomas

Tidak sampai disitu kedekatanku dengannya, aku dan Thomas masih sering pulang bersama. Aku mulai menyadari bahwa aku sudah memiliki perasaan terhadapnya. Perasaan cinta yang tidak pernah aku alami sebelumnya. Hingga akhirnya aku dan Thomas berpacaran.

Suara klakson motor menyadarkanku akan kenanganku dengan Thomas. Aku langsung bergegas merapikan barangku dan menghampirinya sambil berkata,
" Thom, akhirnya kau datang juga "
Lalu, Thomas melepaskan helmnya dan menjawab sambil memandang wanita yang ada didepannya dengan tatapan cinta,
" Maaf membuatmu menunggu lama, ternyata meetingnya terlalu lama "

Aku memberikan senyum sambil naik ke motor, lalu memeluk Thomas. Thomas pun langsung menyalakan motor dan mengendarai motornya melintasi jalan raya yang lancar. Seperti cintaku dan Thomas yang berjalan lancar.